Kira-kira pada tahun 550 M, Pendeta Budha ke-28 bernama
Dharma Taishi pindah dari Baramon (India) ke dataran Tiongkok. Ia menetap di
kuil Siauw Li Em Sia atau yang dikenal dengan sebutan Shorinji yang terletak di
Propinsi Kwa Nam. Selama di India Dharma Taishi pernah belajar Indo Kempo
(Silat India), dan karena tantangan-tantangan selama perjalanan ke Tiongkok,
kemudian ia mempelajari pula berbagai aliran silat Tiongkok kuno. Setelah 9
tahun ia bertapa, ia menciptakan seni bela diri SHORINJI KEMPO atau SIAUW LIEM
SIE KUNG-FU.
Shorinjii Kempo berkembang pesat di
Tiongkok, dan berpengaruh dalam masyarakat. Pada tahun 1900-1991, di tiongkok
meletus PERANG BOXER antara rakyat Tiongkok termasuk pengikut Shorinji Kempo
melawan Kolonialisme Barat. Pengikut kalah melawan Kolonilisme Barat, para
pengikut Shorinji Kempo dikejar dan dibunuh. Kebanyakan mereka melarikan diri
ke arah Timur dan Selatan, dan mengajarkan aliran Shorinji Kempo ke
pedagang-pedagang dari Okinawa, Taiwan dan juga Muangthai sehingga muncullah
aliran bela diri baru Thai Boxing di Muangthai, Karate di Okinawa, Ju-Jit-Su,
Aikido, dan Judo.
Sebelum Perang Dunia II, Doshin So tinggal di Cina. beliau
berkesempatan berlatih dari beberapa aliran Kempo yang sudah
berkembang. Doshin So dipaksa untuk pulang ke Jepang pada saat Rusia
memulai invansinya ke Mansuria. Pengalaman saat Rusia menduduki Cina,
menimbulkan inspirasi Doshin So untuk mendedikasikan dirinya untuk membangun
orang-orang yang memiliki keinginan untuk berbhakti kepada masyarakat dan
lingkungannya. Doshin So memakai prinsip - prinsip ajaran Budha pada
awalnya. Sementara ajarannya terus berkembang, Doshin So sadar bahwa
dengan kata-kata saja tidaklah cukup.Oleh sebab itu beliau mulai mendirikan
Dojo yang dipakai sebagai tempat untuk berlatih dan meningkatkan seni bela diri
yang ia pelajari selama ini dan menyatukannya kedalam system yang
dikembangkannya sendiri. Dimana dalam hal ini beliau menyatukan /
mengkombinasikan antara tehnik fisik dan filosofi beliau (Kongo Zen), maka
lahirlah seni bela diri Shorinji Kempo.
Shorinji
Kempo berbasis di kota Tadotsu, kota dimana Doshin So mulai mengajarkan
Shorinji Kempo. Saat ini tidak kurang dari 1.5 juta anggotanya tersebar
diseluruh dunia, yang tergabung dalam WSKO (World Shorinji Kempo
Organisation).
Shorinji Kempo di Indonesia
Di Indonesia Kempo mulai dikenal pada tahun 1966, dimana
pada saat itu tiga orang pemuda Indonesia baru kembali dari menimba ilmu di
Jepang. Ketiga pemuda itu adalah Ginanjar Kartasasmita, Indra Kartasasmita
dan Uthin Syahraz (alm.) Kemudian ketiga pemuda ini mendirikan organisasi yang
diberi nama PERKEMI (Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia) sebagai wadah
perkumpulan seni beladiri Kempo secara nasional. Tepatnya PERKEMI berdiri
pada 2 Pebruari, 1966 dan pada tahu 1970 PERKEMI mendapat pengakuan dari KONI
(Komite Olah raga Nasional Indonesia), dan juga sudah mendapat pengakuan dari
WSKO (World Shorinji Kempo Organisation) Saat ini PERKEMI sudah memiliki
cabang di 26 propinsi di seluruh Indonesia.
0 Response to "Sekilas Tentang SHORINJI KEMPO"
Post a Comment